button-wa

Pengertian Buyer Persona dan Manfaatnya untuk Bisnis!

Di dunia bisnis yang semakin kompetitif ini, penting banget lho memahami pelanggan secara mendalam. Nah, salah cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan cara membangun buyer persona.

Mungkin bagi sebagian orang, istilah ini sudah tidak asing lagi, namun belum memahami sepenuhnya pengertian dan mengapa penting untuk bisnis, khususnya diera digital saat ini.

Simpelnya lewat buyer persona ini, pemilik bisnis  semakin mudah menentukan strategi yang tepat untuk calon konsumen. Jadi, nggak random-random lagi kalau mau bikin strategi.

Pengertian Buyer Persona

Secara sederhana, buyer persona adalah representasi semi-fiktif dari pelanggan ideal sebuah bisnis, yang dibentuk berdasarkan riset mendalam dan data aktual. Buyer persona menggambarkan siapa pelanggan tersebut, bagaimana perilaku mereka, serta apa kebutuhan dan tujuan mereka. 

Dengan kata lain, ini adalah profil yang menggambarkan karakteristik demografis, psikografis, perilaku, dan bahkan tantangan yang dihadapi oleh pelanggan.

Misalnya gini, anggap saat ini kamu sedang menjalankan bisnis fashion wanita yang dijalankan di platform online. Nah, salah satu buyer personanya mungkin adalah seorang wanita berusia 25-35 tahun yang tinggal di kota besar, bekerja di sektor kreatif, memiliki minat pada fashion berkelanjutan, dan mencari produk yang ramah lingkungan.

Ini adalah contoh buyer persona yang dibentuk dari kombinasi data dan riset tentang target pasar kamu. Dari data ini, tentu kamu sudah mengetahui strategi apa yang cocok digunakan untuk membuat calon konsumen kamu semakin tertarik.

Penting untuk diingat, buyer persona bukan hanya sekadar profil demografi seperti usia dan lokasi. Ini mencakup aspek yang lebih dalam, seperti motivasi, ketakutan, harapan, hingga kebiasaan membeli.

Intinya buyer persona membantu bisnis untuk memahami mengapa pelanggan harus  membeli dan  menggunakan produk atau layanan kamu.

Ketahui Kenapa Buyer Persona Penting untuk Bisnis

Kalau kamu masih penasaran, kenapa sih bisnis harus repot-repot membuat buyer persona? Jawaban yah, untuk memahami pelanggan secara mendalam, agar strategi pemasaran, penjualan yang dilakukan lebih tepat sasaran. Nah, berikut manfaat buyer persona untuk bisnis.

Lebih Paham Kebutuhan dan Masalah Pelanggan

Setiap pelanggan memiliki kebutuhan dan masalah yang berbeda. Dengan memiliki buyer persona, kamu jadi lebih mudah memahami apa yang mereka butuhkan dari produk atau layanan kamu tawarkan.

Misalnya, jika salah satu persona kamu adalah orang yang sibuk, maka mereka mungkin membutuhkan produk yang praktis dan mudah digunakan.

Dengan pemahaman ini, kamu bisa menyesuaikan strategi pemasaran atau produk agar lebih relevan dengan kebutuhan mereka.

Membantu Menyusun Strategi Pemasaran yang Lebih Tepat

Kemudian, buyer persona juga membantu kamu menargetkan audiens dengan lebih spesifik. Ini membantu bisnis untuk menghindari membuang waktu dan anggaran pemasaran pada target yang tidak relevan.

Misalnya, jika kamu udah tahu bahwa target pasar lebih sering menggunakan Instagram daripada Facebook,  kamu bisa fokuskan upaya pemasaran digital di platform yang tepat.

Begitu pula dengan konten yang dibuat, apakah lebih baik menggunakan video, artikel, atau infografis, semua bisa disesuaikan dengan preferensi persona kamu.

Meningkatkan Efektivitas Iklan

Salah satu tantangan terbesar saat menggunakan layanan iklan digital adalah menargetkan audiens yang tepat. Nah, tanpa buyer persona, kamu mungkin hanya menebak-nebak siapa yang tertarik dengan produk atau layanan kamu. 

Namun, dengan buyer persona, kamu bisa membuat kampanye iklan yang lebih relevan dan menarik bagi audiens yang kamu tuju. 

Kamu bisa menyesuaikan pesan, visual, dan penawaran yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi persona yang dapat meningkatkan peluang konversi.

Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

Sebuah bisnis yang memahami pelanggannya akan lebih mudah memberikan pengalaman yang memuaskan. Misalnya, jika kamu sudah tau kalau buyer persona kamu lebih menghargai layanan pelanggan yang responsif.

Kamu bisa fokus pada peningkatan respons dan ketersediaan layanan pelanggan. Ini akan menciptakan pengalaman yang lebih baik, meningkatkan kepuasan, dan memperkuat loyalitas pelanggan.

Membantu Mengembangkan Produk

Selain mempengaruhi pemasaran dan penjualan, buyer persona juga membantu untuk pengembangan produk. Dengan memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan, kamu bisa mengembangkan produk yang lebih sesuai dengan ekspektasi mereka.

Misalnya, jika kamu mengetahui bahwa salah satu buyer persona dari bisnis kamu adalah individu yang peduli dengan lingkungan.

Kamu  bisa mengembangkan produk atau layanan yang lebih ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Langkah-Langkah Membuat Buyer Persona

Kumpulkan Data Pelanggan

Langkah pertama adalah dengan mengumpulkan data sebanyak mungkin tentang pelanggan kamu. Data ini bisa kamu dapatkan dengan 3 hal misalnya:

  • Dengan menanyakan langsung kepada pelanggan tentang siapa mereka, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan produk atau layanan kamu.
  • Kemudian dengan menggunakan Google Analytic atau alat serupa, kamu bisa mendapatkan informasi tentang demografi, perilaku pengguna, hingga perangkat yang mereka gunakan.
  • Dan yang keti dengan menggunakan data media sosial. Caranya, pantau platform media sosial untuk melihat apa yang paling banyak dibahas pelanggan tentang brand kamu, serta perilaku mereka secara umum.

Analisis Data dan Identifikasi Pola

Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisisnya untuk menemukan pola. Cari tahu karakteristik umum dari pelanggan terbaik kamu. 

Misalnya, apakah mereka kebanyakan wanita, pria, atau seimbang, berapa usia rata-rata mereka, Apakah mereka tinggal di kota besar atau daerah pinggiran?

Dari data ini, kamu udah bisa menentukan gambaran dasar tentang  buyer person dari bisnis kamu.

Bangun Profil Buyer Persona

Dengan data dan pola yang sudah ditemukan, kamu bisa mulai membangun profil buyer persona yang mencakup informasi seperti.

Nama : Nama fiktif yang mewakili persona.

Demografi: Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, lokasi, dan latar belakang pendidikan.

Tujuan: Apa yang ingin dicapai persona ini? Misalnya, mereka ingin menemukan produk yang mempermudah hidup atau membantu mereka menghemat waktu.

Tantangan: Apa hambatan atau kesulitan yang dihadapi persona dalam mencapai tujuan mereka?

Perilaku membeli: Bagaimana cara mereka membeli produk? Apakah mereka melakukan riset online terlebih dahulu atau lebih sering membeli secara impulsif?

Uji dan Lakukan Pembaruan

Nah yang perlu diketahui seiring waktu, persona ini sifatnya bisa berubah sesuai dengan perkembangan pasar dan bisnis kamu. 

Oleh karena itu, penting untuk terus memantau dan menguji persona yang sudah kamu tentukan sebelumnya. 

Jika ada perubahan perilaku atau kebutuhan pelanggan, revisi dan lakukan pembaruan

buyer persona agar tetap relevan.

Contoh Buyer Persona

Agar lebih jelas, berikut adalah contoh buyer persona untuk sebuah bisnis yang menjual produk kecantikan alami.

Nama

yyy, 28 tahun  

Demografi

Wanita, tinggal di Jakarta  

Bekerja sebagai desainer grafis lepas  

Penghasilan per bulan: Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000  

Tujuan

Mencari produk kecantikan yang alami dan ramah lingkungan  

Ingin menjaga penampilan tanpa merusak lingkungan  

Menghindari produk dengan bahan kimia keras  

Tantangan

Sulit menemukan produk kecantikan alami yang terjangkau  

Kurangnya informasi tentang bahan-bahan dalam produk kecantikan  

Perilaku Membeli

Selalu melakukan riset online sebelum membeli produk  

Sering membaca ulasan dari pelanggan lain  

Mengikuti influencer kecantikan di Instagram untuk rekomendasi produk  

Dengan buyer persona seperti ini, pemilik bisnis kecantikan ini bisa menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran, mulai dari konten yang mereka buat hingga cara mereka berinteraksi dengan pelanggan.

Jadi buyer persona merupakan strategi yang sangat penting khususnya diera digital marketing saat ini. Kalau kamu udah memahami siapa pelanggan kamu, apa yang mereka butuhkan dan bagaimana perilaku mereka.

Kamu tentu sudah bisa menyusun strategi yang lebih efektif dan efisien. Mulai dari strategi pemasaran hingga pengembangan produk. Buyer persona juga membantu kamu agar lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting dari bisnis. 

Nah, itulah sedikit penjelasan dari buyer persona untuk membantu pelaku bisnis memahami target pasar yang sesuai. Jika sudah berhasil mendapatkan target pasar yang sesuai, peluang kesuksesan bisnis pun akan semakin besar.

Oh iya, disamping pentingnya mengetahui buyer persona, penting juga beradaptasi dengan tren pemasaran saat ini. Misalnya, dengan lebih banyak mempromosikan bisnis menggunakan strategi digital marketing.

Layanan digital marketing bisa membantu kamu untuk menjangkau dan meningkatkan lebih banyak pelanggan dari mana dan kapan saja. Kalau tertarik, bisa langsung konsultasikan dengan LOPOKOPI.CO sekarang juga!